Sabtu, 20 Desember 2008

Makna Kalimat Tauhid

Kalimat tauhid Laa Ilaaha Illallah mempunyai arti dan kedudukan penting dalam Islam. kalimat ini sebagai tanda pengakuan seorang muslim untuk hanya menjadikan Allah swt sebagai Tuhannya. mengingat pentingnya kalimat ini, Allah swt memerintahkan setiap muslim untuk memahami dan memiliki pengetahuan tentang-Nya. Allah swt berfirman:

"Maka ketahui-lah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Haq) melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang0orang mu'min, laki-laki dan perempuan. Dan Allah menegtahui tempat kamu berusaha dan tempat tinggalmu". (Qs. Muhammad(4): 19)



Mengucapkan kalimat Laa Ilaaha Illallah merupakan tingkatan iman yang tertinggi. sejalan dengan itu, setiap mukmin harus berupaya keras memahami, meyakini, dan berbuat sejalan dengan kalimat tersebut. Rasulullah saw bersabda:


"Iman itu ada enama puluh atau tujuh puluh cabang yang paling tinggi (sebagian riwayat dengan redaksi paling luhur atau paling utama), yaitu mengucapkan kalimat Laa Ilaaha Illallah dan paling rendah, yaitu membuang duri dari jalanan, dan memiliki sifat malu merupakan bagian dari iman". (HR. Muslim)




Dengan selalu memahami, mengahayati dan mengucapkan kalimat Laa Ilaaha Illallah dapat menambah iman seorang muslim. hal ini sesuai dengan sabda Nabi saw,


"Perbaharuilah iman kamu sekalian". sahabat bertanya, "Bagaimana memperbaharui iman kami?" Beliau menjawab, "Perbanyalah membaca kalimat Laa Ilaaha Illallah". (HR. Ahmad Ibn Hanbal)



Mengucapkan kalimat Laa Ilaaha Illallah merupakan ucapan yang ringan, tetapi mempunyai nilai tinggi di sisi Allah swt. Ucapan Laa Ilaaha Illallah termasuk salah satu ucapan yang berat timbangan dan pahalanya di sisi Allah swt. Rasulullah saw bersabda,


"Baguskanlah lima hal yang berat timbangannya, yaitu Laa Ilaaha Illallah, Allahu Akbat, Subhanallah, Alhamdulillah, anak Sholeh yang meninggal dunia lalu orang tuanya merasa kehilangannya.
baguskan pula lima hal. barang siapa yang bertemu Allah swt dengan meyakini kelimanya ia akan masuk surga. kelimanya itu adalah beriman kepada Allah swt, hari akhirat, surga dan neraka, adanya hari berbangkit setelah mati, dan adanya perhitungan di sisi Allah swt." (HR. Ahmad)



hadits ini meinformasikan kepada kita ada lima hal yang memberatkan timbangan pahal seseorang, yaitu mengucapkan Laa Ilaaha Illallah, Allahu Akbar, Subahanallah, Alhamdulillah, anak sholeh yang meninggal dunia lalu orangtuanya merasa kehilangan. hadits ini juga menjelaskan tentang lima perkara yang dapat dijadikan modal untuk mesuk surga, yaitu beriman kepada Allah, hari kiamat, surga dan neraka, hari kebangkitan, serta perhitungan (hisab) disisi Allah.



Makna Kalimat Laa Ilaaha Illallah



Kalimat Laa Ilaaha Illallah mengandung sejumlah pengertian, diantaranya, "Tidak ada Yang Maha Mencipta kecuali Allah". "Tidak ada Yang Memberikan Rezeki kecuali Allah". "Tidaak ada Yang Memelihara keculi Allah". "Tidak ada Yang Mengelola kecuali Allah". "Tidak ada Yang Memberi Petunjuk kecuali Allah". "Tidak ada Yang disembah kecuali Allah". "Tidak ada Yang lebih dicintai kecuali Allah".



Pemahaman terhadap kalimat Laa Ilaaha Illallah semakin baik dan sempurna apabila diiringi dengan pemahaman yang baik tentang susunan kalimat tersebut. kata La yang terdapat pada kalimat ini dalam bahasa Arab disebut sebagai La Nafyi Lil Jinsi, yaitu huruf Nafi yang menafikan (meniadakan) segala macam jenis Ilah. kata Illa disini berfungsi mengitsbatkan kelimat yang Manfi (negatif). dalam bahasa arab, itsbat sesudah nafi mempunyai maksud sebagai taukid (menguatkan). jadi, kalimta taukid ini mengandung pengertian sesungguhnya tiada Tuhan yang benar-benar berhak disebut Tuhan selain Allah.



Ikrar Laa Ilaaha Illallah tidak terwujud secara benar tanpa mengikuti petunjuk Rasulullah saw, atas dasar ini ikrar itu harus diikuti dengan pengakuan Muhammad saw sebagai Rasul Allah. dua ikrar ini dekenal dengan kalimat Syahadatain. kata Asyhadu dalam Syahadatain berasal dari kata syahada yang memiliki tiga makna, yaitu musyahadah (menyaksikan), syahadah (kesaksian), dan haflu (sumpah). ketiga makna ini mempunyai hubungan erat, yaitu seseorang akan bersumpah bila ia memberitahukan kesaksian, dan ia menyaksikan.



Dari makna bahasa ini dapat dirumuskan bahwa syahadah seseorang mengandung pengertian mengakui bahwa tiada Tuhan melainkan Allah semata dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah. Syahadah ini harus mencakup ketiga makna atas: menyaksikan dengan hati dan pikiran, diucapkan dengan lisan, dan bersumpah dengan menghilangkan segala keraguan. melalui hal ini lahir iman yang meliputi pengalaman di dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan dibuktikan dalam bentuk amal produktif. inilah ambaran iman sempurna yang mesti diikuti diikuti dengan sikap istiqomah.



Dengan memahami kalimat Laa Ilaaha Illallah melalui pendekatang makna kata dan susunan kalimatnya semoga dapat menambah iman dan memperkuat tauhid kita kepada Allah swt.



Waladzikurallahi Akbar!


*diambil dari buletin Mimbar Jum'at "Menggali Khazanah Islam"-Juli 2008

Tidak ada komentar: